1. Cerdas Ruhiyah/Rohani
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna dan paling mulia dibandingkan
makhluk lainnya. Kesempurnaan inilah yang menjadikan manusia menjadi makhluk
yang paling unik. Ia memiliki potensi yang lengkap, baik potensi untuk
melahirkan kemaslahatan maupun potensi untuk menciptakan bencana.
Kesempurnaan dan kemuliaan manusia itu akan mampu diperoleh ketika
manusia mampu memperlakukan 3 potensi yang diberikan Allah secara seimbang.
Potensi fisik yang memerlukan
pemeliharaan dengan cara memberi makanan yang bergizi, berolahraga dan
beristirahat dengan seimbang. Demikian juga dengan potensi akal yang juga
memerlukan pemeliharaan dengan caranya sendiri, yaitu dengan cara memberi
banyak informasi dan menggunakannya untuk memecahkan persoalan. Ibarat pisau,
akal perlu terus di asah agar tetap tajam dan mengkilat. Potensi yang ketiga
yaitu jiwa yang sering disebut juga ruhani, yang pada umumnya orang kurang
memikirkannya, padahal sesungguhnya ruhani merupakan salah satu unsur pokok
yang melengkapi kesempurnaan manusia. Bahkan ia lebih urgen dibanding unsur
lainnya, fisik dan akal pikiran. Karenanya ruhani bisa dianggap sebagai
pengendali dan penentu arah manusia. Bahkan lebih dari itu, ruhani bisa menjadi
daya dorong bagi aktivitas manusia.
Jika fisik sehat, dan pengetahuan juga ada namun jiwanya lemah dan malas
maka seseorang tidak akan berbuat sesuatu. Jika fisik nya sehat, cerdas akalnya
namun sakit jiwanya, maka tingkah lakunya potensial menciptakan bencana. Makin
sehat manusia dan makin pintar, jika tidak ditopang oleh ruhani yang lurus,
maka akibatnya lebih fatal lagi karena kerusakan yang ditimbulkan semakin
parah.
Namun sebaliknya walaupun fisiknya lemah, sakit tak berdaya tetapi
akalnya cerdas dan jiwanya hidup, ia mampu memberikan manfaat yang besar kepada
orang lain. Sebagai contoh seorang jenderal Sudirman, yang fisiknya lemah tak
berdaya namun ia masih mampu memimpin gerilya
perang. Di Palestina seorang T okoh Syekh Ahmad Yasin memiliki fisik
yang lumpuh, namun ia menjadi sosok perlawanan Yahudi dan menjadi salah satu
orang yang ditakuti orang Yahudi.
Ruhiyah yang sehat akan mampu mendorong manusia untuk beramal sholih,
ruhiyah yang sehat juga akan mampu memprkokoh jiwa manusia dalam menyikapi
berbagai peristiwa, ruhiyah yang sehat juga akan mampu menjadi tameng penyakiy
hati, serta ruhiyah yang sehat akan menjadikan generasi muda memiliki mental
yang baik.
Setelah kita memahami urgensi kecerdasan ruhiyah, pertanyaannya adalah
bagaimana kita bisa mendapatkan kesehatan ruhiyah/jiwa???
Ibadah sebagai sarana
Ibadah merupakan sarana kita sebagai manusia mampu memiliki kesehatan
ruhiyah. Ibadah merupakan tugas pokok manusia. Ia menjadi tujuan manusia
diciptakan oleh Allah di dunia. Sebagaimana Alah berfirman:
“ Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembahKu” (Adz Dzariyat: 56)
Ibadah memiliki makna ketundukan yang paripurna, yaitu sikap tunduknya
seorang hamba kepada Allah SWT, dalam kehidupan ini,serendah-rendahnya.
Bagaimana cara seseorang tunduk kepada Allah, seseorang harus mengikuti apa
yang dituntunkan oleh-Nya. Ibadah bukan hanya untuk memenuhi perintah Allah,
tetapi untuk kepentingan hamba sendiri. Seorang hambalah yang mendapatkan
keuntungan dari ibadahnya, bukan Allah. Karena Allah adalah Dzat yang Maha
kuasa dan tidak membutuhkan ketaatan hambanya. Manusia mau taat, maupun
durhaka, Allah tidak diuntungkan dan tidak pula dirugikan.
Meskipun tujuan utama manusia adalah untuk beribadah kepada Allah, namun
ia bukan hanya tujuan akhir. Ia hanyalah tujuan antara, dimana tujuan yang
bersifat strategis adalah mendidik dan membina ruhani manusia agar mampu
menjadi orang yang bertaqwa. Dengan kata lain, ibadah adalah washilah (sarana)
pembinaan dan pendidikan ruhani (tarbiyah ruhiyah) yang ditetapkan oleh Allah
dan diperintahkan untuk diamalkan. Tujuannya, untuk menjadikan manusia
bertaqwa.Semua ibadah merupakan sarana yang dapat mengantarkan manusia pada
peningkatan ruhani.
2. Berbuat baik kepada orang tua
Keridhoan Allah berada dalam keridhoan kedua orang tua dan kemurkaan
Allah berada dalam kemurkaan kedua orang tua. Betapa sangat mulia dan tinggi
derajat orang tua, sehingga Allah meletakkan ridhonya atas ridho orang tua
kepada anaknya.Ketika kita memahami makna hadits di atas, kita akan tahu dan
faham bahwa kunci sukses dan sengsaranya kita terletak pada ridho orang tua.
Bahkan, kesuksesan seorang anak tidak terlepas dari tangan –tangan orang tua
yang selalu mendoakan anaknya.Perbaikilah hubungan dengan ibu dan bapak,
senangkankanlah mereka dengan kebaikan kebaikan kita,sehingga riho orang tua
akan mendatangkan ridho dan rahmat dari Allah.
Dari Abdullah bin Mas’ud , dia berkata : Saya bertanya kepada
Rasulullah,” Apakah amalan yang paling dicintai oleh Allah?Rasulullah
bersabda:, “Sholatlah tepat pada waktunya”. Saya bertanya, “Kemudian apa lagi?
Rasulullah bersabda, “Berbuat baik kepada kedua orang tua”. Saya bertanya
lagi?Rasulullah bersabda, Berjihad di
jalan Allah.” (HR Al Bukhori Muslim)
Ketika sukses berarti ketenangan hati karena dekatnya hubungan dengan
Allah, kelurusan sebuah orientasi. Maka kesuksesan adalah sebuah upaya, proses
melakukan sebab yang dapat mendatangkan ridho Allah dan menjadikan Allah
sebagai parameter dan orientasi utama.
3. Shodaqoh
Shodaqoh menjadikan hidup kita berkah (barokah). Barokah yang berarti
kebaikan yang selalu bertambah, mampu memberikan kemanfaatan yang lebih
besar.Shodaqoh yang dikeluarkan tidak harus menunggu kaya, namun dengan
shodaqoh kita menjadi kaya.Sebagaimana Allah menyatakan dalam ayatnya yang
intisarinya setiap infaq yang dikeluarkan manusia, Allah akan mengganti dengan
berlipat. Satu bulir melahirkan tujuh biji dan setiap biji menumbuhkan 100 pada
setiap bijinya. Subhanllah dari sana kita mampu melihat bahwa matematika Allah
sungguh luar biasa. Tiada makhluk yang mampu menandingi matematikan dan
perhitungan Allah. Perjanjian yang sangat menguntung dan perdagangan yang tidak
pernah membuat sang penjual rugi.Maka tidak salah, ketika shodaqoh menjadi
salah satu kebiasaan orang-orang sukses. Orang sukses meyakini bahwa,
sebaik-baik orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain, kebradaan
bagaikan pohon yang ampu meneduhkan orang didalamnya, bagai air bening yang
mengalirkan dan memancar keseluruhpenjuru dan menumbuhkan dan menyuburkan biji
biji di tanah. Kebaikan yang dia lakukan memberikan kebaikan yang berlipat dan
mampu menjadi motivator orang lain untuk berbuat baik. Kebaikan yang
menumbuhkan, bukan mematikan.Shodaqoh yang selalu di azzamkan untuk diberikan,
bukan hanya dengan harta yang dia berikan dengan ikhlas, namun dengan senyuman
dan setiap kebaikan yang menentramkan semua orang.
Sedekah yang baik dengan kepekaan kita memberikan sebelum di minta,
mendatangi orang yang membutuhkan sehingga mereka tidak tampak bagai orang yang
meminta minta sehingga kehormatanya terjaga. Allah berfirman dalam surat Al
Baqoroh : 271 yang artinya “ Jika kamu menampakkan sedekahmu, maka itu adalah
baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada
orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu....(Al
Baqoroh;271)
4. Mengendalikan Perubahan
Didunia ini tidak ada yang abadi kecuali perubahan itu sendiri, sehingga
suka tidak suka, dirancang atau tidak kita rancang, kita akan menghadapi sebuah
perubahan dalam kehidupan ini.
Sering kali manusia tidak siap dengan sebuah perubahan, sukar untuk
berubah dan keluar dari zona nyaman. Terkadang mereka yang tidak siap dengan
perubahan, mereka sendiri yang akan jatuh, karena tidak mampu mengikuti
perubahan yang membawa sebuah perbaikan. Untuk menjadi manusia yang lebih baik,
manusia harus berubah dan melakukan perbaikan diri, berjuang yang terkadang
kita harus mengalami penderitaan yang terkadang harus mengorbankan banyak
hal.Namun proses perjalanan hidup inilah yang menjadikan manusia memiliki
kepribadian yang lebih matang, tegar dan bijaksana dalam mengahdapi hidup.
Dan kita harus meyakini bahwa hidup ini adalah sebuah proses pendidikan
bagi manusia, dimana ketika kita mampu memaknai setiap proses dan perjalanan
hidup ini, manusia akan mampu menjadi orang yang sukses di dunia dan diakhirat.
Tips menyikapi perubahan
·
Menerima
apapun situasi atau krisis yang melanda kita. Kita tidak perlu melawan
perubahan tersebut. Pada kondisi ini yang terpenting adalah kita tahu cara
mengendalikan stres
·
Kita
harus senantiasa berharap, berfikir positif kepada Allah, memiliki keyakinan
bahwa segalanya indah pada massanya. Allah mengatakan bersama kesulitan itu ada
kemudahan.
·
Fokus
pada kekuatan dan peluang bukan pada kelemahan atau musibah yang kita hadapi.
Sikap ini akan mampu menuntun kita untuk dapat megatasi ketakutan dan bergerak
keluar dari zona depresi menuju ke arah yang kita inginkan.
·
Kita
harus memiliki kemauan untuk belajar dari penaglaman. Mampu mengambil hikmah
dari perjalanan hidup kita dan orang lain. Dri sanalah kita akan menjadi orang
yang kaya dan semakin matang dalam menjalani hidup.
·
Mengembangkan
rasa sabar dan syukur atas musibah yang kita alami. Kesabaran yang melahirkan
daya tahan, kesabaran yang melahirkan keteguhan untuk tetap malngkah serta
berusaha menjalani jalan keluar terbaik dengan petunjuk dari Allah. Dan Allah
mengatakan bahwa, dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan
memberikan jalan dari arah yang tidak disangka.
·
Mengambil
sikap aktif untuk mengatasi krisis dan mengendalikan dan menjaga perubahan yang
membawa perbaikan.
5. Merancang masa depan
Merancang Masa hidup sangat berkaitan erat dengan manajemen strtaegis
manusia. Dalam manajemen perusahaan, perencanaan strategis dikatakan sebagai
suatu proses apa yang di inginkan oleh sebuah organisasi dimasa yang akan
datang serta bagaimana cara mencapainya. Jika konsep ini dibawa dalam menajemen
diri seseorang, maka manajemen strategis berarri suatu proses bagaimana
seseorang mengendalikan dan mengelola masa depan yang terbaik untuk dirinya
serta menetapkan langkah-langkah yang terbaik untuk mencapainya. Proses ini
melibatkan 3 hal penting yaitu: berbagai hal yang berkaitan dengan pilihan yang berkaitan dengan misi atau tujuan hidup,
tiindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan hidup dan bagaimana
memanfaatkan kekuatan dan kelemahan manusia berbagai peluang dan ancaman yang
kita hadapi.Manajemen diri strategis adalah upaya kita untuk secara terus
menerus mewujudkan visi dan misi hidup melalui rangkaian aksi dan tindakan yang
sesuai dengan kekuatan dan kelemahan maupun yang sesuai dengan berbagai peluang
dan ancaman yang senantiasa kita hadapi.
Visi yang kita rancang dn kita bangun harus senantiasa kita
visualisasikan dalam pikiran kita. Sehingga semakin lama gambaran yang jelas
tersebut tertanam kuat di dalam pikiran bawah sadar kita, yang pada gilirannya
akan mewujud ,menjadi sebauh realitas.
Dalam merancang dan membangun masa depan, ada 7 hal poko yang harus kita
perhatikan, yaitu:
a. Menetapkan secara jelas visi dan misi
hidup kita
b. Mengenali kekuatan dan kelemahan
kita, berbagai peluang dan ancaman yang kita hadapi
c. Menetapkan perencanaan strategis
(5-10 tahun) tentang apa yang kita inginkan dan bagaimana mencapainya
(strategic panning). Penting dalan hal ini membuat gambaran atau visualisasi
secara jelas dalam pikiran kita.
d. Menetapkan tujuan atau sasaran
berdasrkan jangka waktu tertentu 1-5 tahun ke depan (goal setting)
e. Membantu kerjasama tim dalam jaringan
kehidupan kita (keluarga, teman, rekan kerja ) untuk membantu pencapaian visi
misi kita.
f.
Senantiasa
fokus terhadap arah dan sasaran kita
(focus)
g. Senantiasa bekerja dengan cedas dalam
upaya pencapaian yujuan hidup kita.
Langkah-langkah untuk Menetapkan dan
Mencapai Sasaran Hidup
a. Langkah 1: Putuskan apa yang sangat
anda inginkan:
b. Langkah 2 :Tulis sasaran anda
tersebut
c. Langkah 3 : Tetapkan batas waktu
pencapaian sasaran tersebut
d. Langkah 4 : Buatlah daftar semua hal
yang harus anda lakukan untuk mencapai sasaran tersebut
e. Langkah 5: Susunlah daftar tersebut
menjadi sebuah rencana kegiatan
f.
Langkah
6 : Laksanakan segera rencana anda tersebut
g. Langkah 7 : Bertekadlah untuk
melakukan sesuatu yang dapat mendorong pencapaian sasaran anda setiap hari.
6. Mengelola Waktu
Stephen Covey menggunakan prinsip kuadran prioritas dalam upaya mengelola
waktu, antara apakah hal-hal tugas itu mendesak dan apakah tugas itu penting.
Dengan mengetahui tingkat urgensinya, kita akan mampu memprioritaskan, hal apa
yang dapat dilakukan lebih dulu, dan mana yang menjadi prioritas kedua, ketiga
dan lain sebagainya. Sesungguhnya mengelola waktu yang efektif menurut Stephen
Covey adalah memulai segala sesuatu dari tujuan akhir yang ada di pikiran kita
(“Begin With An End Mind). Dari kalimat singkat tersebut, maka sangat penting
bagi siapapun yang ingin sukses di dunia dan di akhirat adalah seberapa jelas
mereka mempunyai tujuan dalam hidup. Kemudian setelah memiliki tujuan yang
jelas, yakinkan bahwa kita mampu melaksanakan tugas dengan baik, mampu memanaj
waktu dengan efektif dan efisien, mind set yang positif akan memberikan reaksi
yang positif dan sebaliknya. Waktu juga akan menjadi lebih efektif dan efisien
manakala kita mampu bekerja sama, membangun tim yang solid dan kokoh. Sehingga
kerja yang jika dilakukan sendiri membutuhkan waktu lama dapat dikerjakan oleh
tim yang solid dalam waktu singkat dengan hasil yang lebih baik.
7. Manajemen emosi
Kemampuan kita dalam mengatur emosi dapat membantu kita meraih
kesuksesan. Kecerdasan kita dalam menata emosi, bersegara dalam emosi yang
sifatnya positif dan menginspirasi serta menahan emosi negatif, akan mampu
menjadikan kita sebagai pribadi yang kokoh, stabil. Disamping kemampuan kita
untuk mengendalikan emosi diri, kemampuan untuk mengenali emosi orang lain
serta kemmapuan memotivasi orang lain, akan menjadikan kita sebagai orang yang
sukses. Bukankah suses juga dikatakan sebagai upaya menjadikan orang lain agar
lebih sukses dan lebih baik dari dirinya. Seorang guru sukses adalah ketika ia
mampu menjadikan murid jauh lebih baik
dari dirinya atau dengan kualitas minimal sama dengan dirinya. Sehingga seorang
guru akan menjadi guru yang sukses bilamana ia mampu memotivasi dan
menginspirasi anak didiknya untuk lebih baik dengan didikan yang baik yang
berasal dari hati. Karena segala sesuatu yang keluar dari hati, akan diterima
dengan hati.
8. Fokus
Fokus pada tujuan dengan cara dan jalan yang dirihoi Allah, fokus pada
upaya memaksimalkan potensi –potensi
positif dan meminimalisir sifat –sifat negatif akan mampu menjadikan
pribadi kita menjadi pribadi yang sukses, memiliki karakter unggulan yang menjadikan kita layak menjadi
orang- orang yang sukses di dunia dan di akhirat.
9. Disiplin
Disiplin merupakan kunci penting dari banyak rangkaian kebiasaan di tas.
Disiplin diri berarti kemampuan kita untuk menundukkan diri kita sesuai aturan,
konsisten, yang menyebabkan dia harus keluar dari zona nyaman, sehingga hal-hal
itu menjadi kebiasaan bagi kita. Membutuhkan sebuah energi yang besar untuk
mendisiplinkan diri sendiri, karena kita yang memiliki hati dan pikiran.
Kedisplinan seorang muslim tercermin dari kebiasaan sholat yang telah memiliki
setiap waktunya. Sehingga, menjadi sebuah keharusan jika seorang muslim, harus
memiliki kemampuan menata waktunya dan mendisplinkan diri dengan
kebaikan-kebaikan dalam setiap detik dan menit. Kisah-kisah para sahabat,
hendaknya menjadi ibrah bagi seorang muslim untuk menjadi pribadi yang
disiplin. Kisah pasukan pemanah dalam perang uhud yang tidak disiplin sehingga
menjadikan munculkan banyak korban dalam perang, beralihnya pasukan kafir
Qurays sehingga menyerang pasukan muslim dari atas bukit, harusnya menjadi
sebuah ibroh, pentingnya sebuah kedisiplinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar